Perkembangan Wabah Penyakit Hewan, Danramil Masamba Imbau Isolasi dan Kubur Ternak yang Mati

Babinsa Koramil 1403-11 Masamba bersama aparat desa pemantuan perkembangan wabah penyakit menular hewan,di wilayah Kecamatan Mappedeceng Kabupaten, Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Foto: Fatmawati

Dijelaskan oleh Danramil Masamba, bahwa untuk laporan pertama di sampaikan ke Puskeswan yang ditindak lanjuti ke Dinas Pertanian Bidang Peternakan, selanjutnya Dinas Peternakan melapor ke tingkat provinsi.

” Telah dikirim tim untuk mengambil sampel darah, sampel organ ternak yang mati untuk diteiti di Makkasar. Untuk laporan hari pertama, tanggal 27 April 2023, Tim dari Puskeswan turun kelapangan mengecek secara fisik, kemudian pada 28 April 2023 Tim dari kabupaten dipimpin Kabid Peternakan didampingi 5 dokter hewan beserta staf didampingi kapuskeswan Kecamatan Mappedeceng turun mengambil sampel darah dan organ dalam babi yang mati,” tuturnya.

” Kemudian pada tanggal 29 April 2023
Tim Balai Besar Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan turun langsung mengambil sampel. Adapun tujuan pengambilan sampel darah dan organ ternak dalam rangka mengidentifikasi jenis penyakit yang sangat memamatikan dan sangat cepat penularannya,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Danramil Masamba Kapten CBA Marten Luter R, juga menyebutkan ciri-ciri ternak yang sakit, dimana dikatakannya, untuk sementara inj ada indikasi penyakit baru, yaitu, ASF atau sakit Afrika.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *