” Telah dikirim tim untuk mengambil sampel darah, sampel organ ternak yang mati untuk diteiti di Makkasar. Untuk laporan hari pertama, tanggal 27 April 2023, Tim dari Puskeswan turun kelapangan mengecek secara fisik, kemudian pada 28 April 2023 Tim dari kabupaten dipimpin Kabid Peternakan didampingi 5 dokter hewan beserta staf didampingi kapuskeswan Kecamatan Mappedeceng turun mengambil sampel darah dan organ dalam babi yang mati,” tuturnya.
” Kemudian pada tanggal 29 April 2023
Tim Balai Besar Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan turun langsung mengambil sampel. Adapun tujuan pengambilan sampel darah dan organ ternak dalam rangka mengidentifikasi jenis penyakit yang sangat memamatikan dan sangat cepat penularannya,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Danramil Masamba Kapten CBA Marten Luter R, juga menyebutkan ciri-ciri ternak yang sakit, dimana dikatakannya, untuk sementara inj ada indikasi penyakit baru, yaitu, ASF atau sakit Afrika.
” Ada kemungkinan sakit kolera babi yang muncul kembali Setelah puluhan tahun tidak ada lagi menjangkiti ternak.
Penyakit dua jenis ini, banyak persamaan dan sedikit perbedaan jika sakit koler, akan keluar darah pada mulut dan kotoran ternak, sementara penyakut Asf untuk kotoran encer,”tuturnya.
” Penyakit ini kemungkinan akan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB), karna tingkat kematian ternak dalam sehari bisa ratusan bahkan ribuan karna bisa mencapai angka kematian 100 persen pada kandang ternak dan cepat menular,” tambahnya.
Dalam keterangannya, Kapten CBA Marten Luter R, juga menjelaskan alasan lambatnya penanganan
dan laporan warga, tidak lepas dari musibah yang pernah menimpa ternak warga, yaitu penyakit flu burung.