Dalam pidato tersebut juga ditegaskan peran guru sebagai agen pembelajaran sekaligus agen peradaban. Guru tidak hanya menjadi fasilitator, tetapi juga berperan sebagai mentor dan konselor yang mendampingi siswa dalam proses meraih cita-cita.
“Guru adalah orang tua kedua bagi para murid. Mereka hadir dalam suka dan duka, menjadi panutan dan pemandu bagi masa depan generasi bangsa,” ujar Firmanza.
Sejak Oktober 2024, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah meluncurkan sejumlah program untuk meningkatkan mutu pendidikan, antara lain perbaikan tata kelola pendidikan, pembinaan guru, dan penguatan kurikulum.
Program inovatif seperti Pembelajaran Mendalam (Deep Learning), Tes Kemampuan Akademik (TKA), serta pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) akan mulai diterapkan secara bertahap di seluruh Indonesia.
Peringatan Hardiknas 2025 ini menjadi wujud nyata komitmen bersama antara pemerintah, tenaga pendidik, dan masyarakat dalam mewujudkan sistem pendidikan yang inklusif, unggul, dan berdaya saing global.