” Pertemuan kami bersama Ibu Kades Posi, hasilnya antata lain, warga setempat menolak pemasangan pipa proyek yang dipasang dibahu jalan, mengingat nanti ada pelebaran jalan propinsi, dari Bua ke Bastem, lanjut ke Tator. Kemudian, Batu-batu besar dan tanah lereng di pinggir jalan agar dipindahkan ke jurang, dan dibuat terasering sehingga tidak mudah longsor ke jalan,” ungkap Kapten CBA Marten Luter R.
“Pinggir sungai di bawa jembatan beton agar di pasangkan bronjong, untuk melindungi jembatan dari erosi, terkikis derasnya arus air dari sungai induk ke jalur peralihan, dan pembuangan apabila air sungai banjir dan meluap. Kemudian pihak PT. BMS dimohon sesuai dengan perjanjian awal, bahwa 70% dari masyarakat Desa Posi dan Lengkong, 30% dari tenaga teknis dari luar,” sambungnya.
” Ibu Kades menyoroti tentang adanya seleksi di PT. BMS yang tidak memihak terhadap warganya, utamanya petani sawah yang terdampak oleh proyek bendungan Lengkongpini,” terang Kapten CBA Marten Luter R.
Pada kesempatan tersebut, menurut keterangan Plh. Pabung Luwu Kapten CBA Marten Luter R, menyampaikan beberapa hal, juga memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih terhadap Kades Posi, dikarenakan kunjungan personel TNI dari jajaran Kodim 1403 Palopo, diterima dengan baik.
” Kami dari TNI berikan apresiasi kepada masyarakat dan Kades Posi karena sudah mau menerima kehadiran kami, adapun yang menjadi saran juga aspirasi masyarakat Desa Posi, akan kami sampaikan ke Pihak Manager PT. BMS. Kemudian, kita berharap agar Kades Posi bersama Ketua BPD dan para tokoh Masyarakat Desa Posi bisa memberi kesempatan lagi untuk ketemu pada Sabtu 27 Mei 2023 mendatang,” terang Plh. Pabung Luwu.