“Pada bulan Juli 2025, proses persiapan dan pengawasan tahap ketiga sudah berlangsung. Selanjutnya, pada Agustus hingga September dilakukan penguatan audit dan finalisasi dokumen teknis,” ujar Zuhaelsi Zubir.
Lebih jauh, kata Elsi–sapaan akrabnya–proyek ini dimulai dengan penyusunan master plan dan studi kelayakan (FS) yang ditarget rampung pada akhir tahun 2025.
“Pelaksanaan manajemen konstruksi diproyeksikan berlangsung selama sepuluh bulan, mulai Maret hingga Desember 2026. Setelah itu, proses tender konstruksi akan dilakukan pada awal 2027 dan ditargetkan rampung pada akhir tahun yang sama,” jelasnya.
Dia menjelaskan metode design and build dipilih karena dinilai lebih efisien dimana melalui pendekatan ini, perencanaan dan pelaksanaan konstruksi dilakukan secara terintegrasi, sehingga mampu meminimalkan risiko keterlambatan dan memperkuat koordinasi antara konsultan perencana dan kontraktor pelaksana.
“Dengan metode ini, komunikasi antar pihak menjadi lebih efisien dan waktu pengerjaan bisa lebih singkat tanpa mengurangi kualitas,” tambahnya.
Adapun tahapan pekerjaan fisik akan dimulai dengan pematangan lahan dan penimbunan area stadion yang berlokasi di Kawasan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Pekerjaan ini meliputi pembangunan infrastruktur dasar seperti drainase, fondasi, dan akses jalan menuju kawasan stadion.
Total anggaran proyek ini diperkirakan mencapai Rp300 miliar yang terbagi ke dalam beberapa tahap pembiayaan hingga tahun 2027.
Jika seluruh tahapan berjalan sesuai jadwal, Stadion Untia ditargetkan bisa diresmikan pada awal tahun 2028. (*)