Seperti halnya yang dikatakan warga Malili bernama Roy Mursyam pada konferensi pers WALHI Sulsel. Menurutnya warna Sungai Malili sudah seperti “kopi susu” ia menduga karena tercemar limbah tambang.
Kondisi itu lanjutnya sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Roy Mursyam menjelaskan, warna Sungai Malili beberapa tahun belakangan terlihat normal meskipun musim penghujan tiba. Namun kondisi itu sudah tidak terlihat lagi.
“Tetapi beberapa bulan terakhir ini, khususnya dalam bulan ini, itu tidak hujan satu minggu air tetap keruh. Dan pada saat air mulai surut, endapan lumpur sangat terlihat di dasar sungai,” katanya dalam konferensi pers Jumat (27/11/21).