LUWU TIMURPENDIDIKANRAGAM

Suparman Mannuhung Dosen Unanda Palopo : Mengisi Tabliqh Akbar Maulid Nabi SAW

×

Suparman Mannuhung Dosen Unanda Palopo : Mengisi Tabliqh Akbar Maulid Nabi SAW

Sebarkan artikel ini
Foto Suparman Mannuhung bersama para para jamaah yang hadir dalam Tabligh Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid An Nashir (Pesantren Kreatif Ibnu Marwan) Desa Tarengnge Kec. Wotu Kab. Luwu Timur. Sabtu 21 September 2024.

LUWU TIMUR | KATASATU.co.id – Tabliqh Akbar Maulid Nabi pada Sabtu, 21 September 2024, Pukul 16.00-selesai di Masjid An Nashir (Pesantren Kreatif Ibnu Marwan) Desa Tarengnge Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Para jamaah yang hadir dalam Tabligh Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid An Nashir (Pesantren Kreatif Ibnu Marwan) Desa Tarengnge Kec. Wotu Kab. Luwu Timur. Sabtu 21 September 2024.

Suparman Mannuhung yang biasa disapa ustadz Suparman dari Kota Palopo, selain beliau sebagai akademisi Unanda dan juga aktif berdakwah di masyarakat, pada kesempatan ini beliau diundang Forum Dai Muda Kab. Luwu Timur menjadi pembicara pada acara Tabliqh Akbar Maulid Nabi, beliau membahas tentang : Mencintai Nabi SAW dan Meneladani Kepemimpinan Nabi SAW

Adapun poin-poin yang akan disampaikan sebagai berikut:

A. Mencinta Nabi Muhammad SAW :

Seorang Muslim tentu mencintai Nabi saw. Sebab dalam Islam, cinta kepada Nabi saw. merupakan keharusan. Kecintaan kepada Nabi saw. merupakan salah satu pembuktian  keimanan seorang  Muslim.  Kecintaan  kepada  Nabi  saw.  sekaligus merupakan bagian dari bekal yang bisa mengantarkan seorang Muslim untuk bisa masuk surga bersama-sama dengan beliau di akhirat kelak.

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: جاء رجل من العرب إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم، فقال: “متى الساعة؟” فسأله رسول الله صلى الله عليه وسلم: “ماذا أعددت لها؟” قال: “أحب الله ورسوله.” فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “المرء مع من أحب.” (رواه مسلم، والنسائي، والبزار، وابن خزيمة)

Anas bin Malik ra. menuturkan: Seorang Arab berkata kepada Rasul saw., “Kapan Hari Kiamat?” Rasulullah saw. balik bertanya kepada dia, “Apa yang telah engkau siapkan untuk menghadapi Hari Kiamat?” Dia berkata, “Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.” Beliau bersabda, “Engkau bersama dengan yang engkau cintai.” (HR Muslim, an-Nasa’i, al-Bazzar dan Ibnu Khuzaimah)

Tentu, cinta yang bisa mengantarkan seseorang untuk bersama-sama Nabi saw. Di akhirat kelak itu bukan sembarang cinta, apalagi cinta dusta, tetapi cinta yang nyata dan sempurna.

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من ولده ووالده والناس أجمعين.” (رواه البخاري، ومسلم، وأحمد، وابن ماجه، والنسائي، والبيهقي، والحاكم، وابن حبان)

Anas bin Malik ra. menuturkan bahwa Rasul saw. Bersabda : Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sampai aku lebih dia cintai daripada anaknya, orangtuanya dan seluruh manusia (HR al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Ibnu Majah, an-Nasai, al-Baihaqi, al-Hakim dan Ibnu Hibban)

B. Mencintai Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW :

1. Suasana Peringatan Maulid Nabi.

Bulan Rabiul Awwal dipenuhi dengan perayaan Maulid Nabi, shalawat, dan tabligh akbar sebagai ungkapan kecintaan umat kepada Rasulullah SAW dan untuk mengingat kemuliaan beliau.

2. Kewajiban Meneladani Nabi Muhammad SAW :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *