Rasulullah SAW adalah teladan dalam semua aspek kehidupan: ibadah, akhlak, keluarga, kepemimpinan, dan pemerintahan. Allah SWT berfirman pada Q.S. Al-Ahzab ayat 2 :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّـهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّـهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّـهَ كَثِيرًا.
“Sesungguhnya, pada diri Rasulullah itu terdapat suri teladan yang baik bagi kalian, bagi siapa saja yang mengharapkan Allah dan hari akhir, serta banyak mengingat Allah.”
3. Keteladanan dalam Kepemimpinan :
a. Penerapan Syariah.
Nabi SAW menerapkan syariah Islam secara total. (TQS al-Maidah [5]: 49).
وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنزَلَ اللَّـهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ.
“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka dengan apa yang Allah turunkan, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka, setelah datang kepadamu kebenaran.”
b. Keadilan.
Beliau SAW memberlakukan hukum secara adil tanpa adanya keistimewaan untuk siapapun, termasuk keluarga beliau SAW sendiri :
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ، لَقَطَعْتُ يَدَهَا.
“Demi Allah, sungguh andai Fatimah binti Muhammad mencuri, aku sendiri yang akan memotong tangannya.” (HR. Al-Bukhari)
c. Perhatian dan Pelayanan.
Beliau SAW memerhatikan kepentingan rakyat, melunasi utang kaum fakir miskin, dan membantu rakyat dalam kebutuhan sehari-hari.
أَنَا أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنفُسِهِمْ، فَمَن مَّاتَ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ، فَعَلَيَّ سَدَادُهُ.