Karena tidak terima ditegur kata Erlan, pihak developer yang berjumlah 3 orang tersebut kemudian melakukan penganiayaan kepada korban.
Akibat penganiayaan tersebut Erlan mengalami pendarahan di hidung serta memar di dada.
“Kami sudah visum di Rumah Sakit Lamadukelleng,” kata dia.