Secara gotong royong, ia membantu warga mengganti atap rumahnya yang terbuat dari daun nipa, dimana atap tersebut sudah tidak layak pakai.
“Mengingat atap yang lama hanya mampu bertahan paling lama empat tahun, jadi bersama warga lainnya atap tersebut kita ganti dengan yang baru,” kata Serda Hamka.