Karena menurutnya tidak ada masyarakat yang akan luput dari tim pendata dasawisma tersebut.
Dalam kesempatannya itu Hayarna juga memaparkan bagaimana mewujudkan target zero stunting pada tahun 2024.
Dirinya mengungkapkan data yang diperoleh nantinya akan dimasukkan ke dalam aplikasi SIM PKK. Sehingga jika ditemukan ada keluarga yang mengalami stunting atau gizi buruk akan segera dilakukan intervensi.
“Pasangan usia subur, ibu hamil dan anak di bawah usia dua tahun (baduta) kemudian menjadi kelompok prioritas dalam penanganan stunting. Jika terdapat indikasi stunting atau gizi buruk, maka akan segera dilakukan intervensi atau penanganan lebih lanjut,” tutur Hayarna (**)