DAERAHHEADLINE NEWS

Wali Kota Bontang Sentil Minimnya Kasih Sayang dalam Keluarga: Dampaknya Serius bagi Anak

×

Wali Kota Bontang Sentil Minimnya Kasih Sayang dalam Keluarga: Dampaknya Serius bagi Anak

Sebarkan artikel ini
Walikota Bontang dalam kegiatan peningkatan kapasitas kader lini lapangan Program Bangga Kencana yang digelar pada Rabu, 12 November 2025.

BONTANG — Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menegaskan bahwa fondasi utama pembangunan keluarga adalah cinta dan kasih sayang.

Pesan tersebut ia sampaikan dalam kegiatan peningkatan kapasitas kader lini lapangan Program Bangga Kencana yang digelar pada Rabu, 12 November 2025.

“Cinta yang tulus akan membentuk keluarga yang kuat, berkarakter, dan menjadi dasar bagi bangsa yang tangguh,” ujar Neni.

Menurut Neni, tidak sedikit keluarga yang secara materi terlihat berkecukupan, namun minim kasih sayang dan komunikasi sehat. Kondisi ini pada akhirnya memengaruhi tumbuh kembang anak.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Bontang juga menyoroti berbagai persoalan sosial yang tengah dihadapi masyarakat.

Hasil survei terhadap 1.200 anak berusia 10–18 tahun menunjukkan sebagian remaja mengalami kecemasan, depresi, serta kebingungan identitas diri akibat kurangnya perhatian dari keluarga.

Sebagai respons, pemerintah sedang menyiapkan kerja sama dengan psikolog klinis dan sekolah guna memperkuat layanan konseling bagi remaja.

Neni juga menekankan pentingnya kebersihan lingkungan sebagai bagian dari kesehatan mental keluarga. Ia mengajak masyarakat membangun kebiasaan menjaga kebersihan rumah sebagai simbol energi positif.

Program “Gerakan Sampahku Itu Tanggungjawabku” (GESIT) disebut sebagai contoh edukasi perilaku yang harus terus diperkuat.

Pertemuan tersebut turut membahas isu strategis lain, seperti pencegahan kekerasan terhadap anak, stunting, kesehatan reproduksi, dan fenomena meningkatnya masalah kesehatan mental pada remaja.

Neni menekankan perlunya pendekatan yang lembut, edukatif, dan tidak diskriminatif dalam mendampingi anak-anak yang mengalami gangguan psikologis atau kebingungan identitas diri.

Ia berharap kegiatan ini dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor antara keluarga, sekolah, tenaga kesehatan, dan masyarakat.

Kegiatan tersebut diikuti para kader lini lapangan dari seluruh kelurahan di Kota Bontang. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan kader dalam menangani persoalan keluarga dan remaja, sekaligus memperkuat kemitraan antar lembaga masyarakat.

Rangkaian agenda meliputi pemaparan materi, sesi refleksi dan motivasi, penyuluhan hukum, serta pelatihan pencatatan dan evaluasi kegiatan lapangan.

Turut hadir sebagai narasumber Wali Kota Bontang, Kepala Dinas DP3AKB Eddy Foreswanto, narasumber Bidang P4 DP3AKB Jamila Sayuti, dan perwakilan Kejaksaan Negeri Bontang, Raka Ferdian. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *