Peringati Hari Bumi 2025, DLH Palopo Tanam Ribuan Bibit Pohon

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Palopo Emil Nugraha Salam, bersama Pj Walikota Firmanza DP saat tanam pohon di kawasan sekitar Lapangan Pancasila. Jumat 25 April 2025. (Fatmawati)

PALOPO | KATASATU.co.id – Peringatan Hari Bumi tahun 2025 di Kota Palopo diwarnai dengan aksi penanaman bibit pohon secara serentak, yang dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj.) Wali Kota Palopo H. Firmanza DP bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Palopo Emil Nugraha Salam, di kawasan sekitar Lapangan Pancasila. Jumat 25 April 2025.

Kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen Pemerintah Kota Palopo dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian bumi.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palopo menyediakan sebanyak 4.000 hingga 5.000 bibit pohon dari berbagai jenis untuk mendukung kegiatan tersebut. Kepala DLH Kota Palopo, Emil Nugraha Salam, menyampaikan bahwa bibit-bibit tersebut akan didistribusikan ke seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan, kelurahan, serta satuan pendidikan tingkat SD hingga SMP se-Kota Palopo.

” Hari ini, kita siapkan 4.000 sampai 5.000 bibit dari berbagai jenis pohon untuk ditanam dalam rangka peringatan Hari Bumi 2025,” ujar Emil usai mendampingi Pj. Wali Kota dalam penanaman simbolis.

Adapun jenis pohon yang ditanam antara lain pohon pelindung seperti Tabebuya, Ekaliptus, dan Ketapang Kencana. Bibit-bibit ini diharapkan dapat membantu menjaga keseimbangan lingkungan sekaligus memperindah kawasan perkotaan.

“Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan. Melalui aksi ini, kami berharap masyarakat semakin terdorong untuk berpartisipasi aktif dalam menanam pohon sebagai wujud kepedulian terhadap masa depan lingkungan dan generasi yang akan datang,” terang Emil.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, dalam rangkaian peringatan Hari Bumi, DLH Palopo juga telah menggelar aksi bersih-bersih di sepanjang Jalan Lingkar Timur. Emil menegaskan bahwa kegiatan seperti ini perlu terus dilestarikan dan menjadi budaya kolektif dalam menjaga kelestarian lingkungan di Kota Palopo.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *