Setelah mengalami masa perioderisasi penulisan ulang I La Galigo, kini karya yang dilabeli oleh UNESCO sebagai Memory of the World kembali hadir di Tanah Luwu. Dua belas jilid itu hadir dalam wajah Romansa Purba dalam Stanza I La Galigo yang ditulis ulang oleh Alvin Shul Vatrick.
Usai menerima Buku yang mengisahkan kehidupan I La Galigo, Bupati Luwu menyampaikan apresiasinya terhadap Alvin
“Saya sangat bangga menerima karya ini dan memberikan apresiasi kepada ananda Alvin, teruslah berkarya demi kemajuan ilmu pengetahuan dan pelestarian sejarah Luwu. Buku ini harus menjadi referensi masyarakat untuk menambah pengetahuan sejarah Luwu ”, ucap H Basmin Mattayang
Di sela-sela pertemuan itu, Basmin sesekali bercerita tentang kitab I La Galigo di masa lalu. Dari sudut pandangnya, ia melihat I La Galigo sebagai warisan leluhur yang tidak pernah padam dan harus terus dilestarikan eksistensinya.
“Di dalam kitab I La Galigo ini ada banyak petuah-petuah leluhur hingga saat ini tetap dipedomani, misalnya dalam pemerintahan kita bisa melihat pada sosok Sawerigading yang memimpin rakyatnya penuh kebijaksanaan, mengutamakan kepentingan rakyat, bahkan kita bisa melihat sosok pemimpin yang tawaddu. Semua sikap itu hingga hari tetap lestari dan kita terapkan”, lanjutnya.