“Mereka selalu bilang nanti ada RKAB terbit baru di kasihki menambang OB, nah sementara sekarang RKAB sudah ada sekitar dua pekan beroperasi kita ini belum dikasih pekerjaan, kita ini lokal dijadikan penonton dikampung sendiri itu lah yang menyebabkan saya turun di lapangan tadi menutup akses”, terangnya.
Sebelumnya PT CLM terhenti beberapa bulan, dan baru beroperasi selama dua pekan terakhir akibat menunggu persetujuan Rencana Kerja Anggaran Biaya (RKAB) dari kementrian ESDM RI.
Akibat aktivitasnya tersebut, baru-baru ini PT CLM di bombardir protes oleh sejumlah warga lingkar tambang dan juga aksi demo dari beberapa elemen masyarakat, yang menuntut agar mendapatkan perhatian khusus di perusahaan tambang nikel tersebut.
Dari beberapa sumber mengatakan bahwa perusahaan tersebut banyak menggunakan alat excavator dan mobil dum truk dari wilayah lingkar tambang sehingga menuai kritikan dari kalangan masyarakat.
Selain itu, PT CLM juga belum memberikan kesempatan terhadap warga maupun kontraktor lokal lingkar tambang untuk berkontrak langsung dengan perusahaan nikel tersebut.