“Pertamanya saya upload itu, saya dikasih dana bos selama 4 bulan Rp 700 ribu (gaji). Jadi saya bilang ‘terima kasih banyak’. Itu suaminya kepala sekolahku yang kasih, kebetulan dia juga kepala sekolah SMP Satap sekalian guru kelas di SD,” ungkap Hervina.
Diketahui, SDN 169 Desa Sadar tempat Hervina mengajar adalah sekolah satu atap atau SATAP, dengan SMP setempat. Untuk Gaji 700 ribu rupiah itu, diberikan oleh suami kepala sekolah SDN 169, karena tempat suami kepala sekolah SDN 169 tersebut mengajar di SMP SATAP.
“Karena bukan kepala sekolah saya yang kasih, tapi suaminya, jadi saya terima kasih banyak sama Bu Aji (kepala sekolah). Mungkin saya salah karena saya posting seperti itu,” tutur Hervina
Akibat posting-annya itu, Hervina ditelepon berkali-kali oleh kepala sekolahnya. Namun, karena panggilan tersebut tidak sempat diangkat oleh Hervina, kepala sekolah kemudian mengirim pesan singkat via WhatsApp yang berisi pemecatan dirinya dari guru honorer.
“Dia (kepala sekolah) kirim pesan WA, ‘tabe (permisi), cari saja sekolah yang lain yang bisa gaji ki (anda) lebih banyak, mulai sekarang istirahat saja mengajar’,” ujar Hervina menirukan pesan singkat terkait pemecatan dirinya.