“Semuanya terbuat dari bambu dan atap daun rumbia yang merupakan hasil kerja masyarakat sekitar. Tujuannya untuk mengembalikan nilai-nilai gotong royong,” ujarnya lagi.
Kota Palopo, tambah Asrul, juga ditunjuk sebagai salah satu dari 5 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan sebagai penyelenggara Sulsel menarik.
“Hal ini akan diselenggarakan bertepatan dengan Ulang Tahun Kota Palopo yang ke-22,” tambahnya.
Dalam festival ini ada berbagai macam lomba, diantaranya lomba durian terenak, lomba membuat talaja durian (pengikat durian dari pohon kelapa dan sejenisnya).
Selain itu, ada juga lomba membuat kamboti (keranjang buah tradisional dari daun kelapa), lomba enggrang serta gasing.